PINUSI.COM - Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan telah menarik perhatian dari berbagai negara.
Hal ini dikarenakan Program JKN berhasil mencapai Universal Health Coverage (UHC) dengan tingkat ketercakupan mencapai 95% dari total penduduk, dalam waktu kurang dari 10 tahun.
Oleh karena itu, banyak negara di berbagai bagian dunia tertarik mempelajari sistem jaminan kesehatan nasional di Indonesia melalui BPJS Kesehatan.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menjelaskan, dengan jumlah kepesertaan yang sudah mencapai 95% dari total penduduk, data yang dikelola oleh BPJS Kesehatan memiliki skala besar.
Data tersebut dianggap sebagai aset penting yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan penelitian serta pembuatan kebijakan, guna mendukung optimalisasi Program JKN.
Ghufron mengungkapkan, BPJS Kesehatan telah menyediakan data sampel yang dirancang sedemikian rupa, agar dapat mewakili keseluruhan data di BPJS Kesehatan. Data ini dapat dimanfaatkan oleh peneliti, akademisi, praktisi, dan pihak terkait lainnya.
"Data dan informasi Program JKN ini seperti tambang emas. Setiap hari, terjadi 112 juta transaksi data di dalam ekosistem Program JKN, atau 1.296 transaksi data per detik."
"Totalnya mencapai 397,8 miliar baris data, mencakup data kepesertaan, pelayanan kesehatan, dan iuran."
"Oleh karena itu, kami berusaha memastikan keamanan data peserta BPJS Kesehatan terlindungi sebaik mungkin," ujar Ghufron ketika menerima perwakilan Asian eHealth Information Network (AeHIN) di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, pada 9 November 2023.
Ghufron juga menjelaskan, BPJS Kesehatan terus mengembangkan inovasi digital untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih mudah kepada peserta.
Ini mencakup antrean online yang terintegrasi dengan seluruh fasilitas kesehatan, layanan skrining riwayat kesehatan untuk mendeteksi risiko penyakit kronis secara dini, konsultasi online dengan dokter, dan yang terbaru, i-Care JKN.
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan kunjungan ke Rumah Sakit Pelni Jakarta, untuk melihat implementasi inovasi berbasis digital yang diperkenalkan oleh BPJS Kesehatan di fasilitas kesehatan tersebut.
Rudy Hartono selaku Direktur Rumah Sakit Pelni, mengungkapkan rasa terima kasih kepada BPJS Kesehatan dan AeHin, karena Rumah Sakit Pelni diberi kepercayaan memperkenalkan layanan tersebut kepada berbagai perwakilan negara yang hadir di Indonesia.
Ia menyatakan, Rumah Sakit Pelni terus mendukung penyelenggaraan Program JKN, melalui inovasi dan integrasi sistem layanan digital yang dapat diakses oleh masyarakat. (*)