Penggemar K-pop Bersatu Menentang Greenwashing Merek Fesyen Mewah Selama KTT Iklim COP28 Digelar

Oleh ragildwisetyaSunday, 10th December 2023 | 09:00 WIB
Penggemar K-pop Bersatu Menentang Greenwashing Merek Fesyen Mewah Selama KTT Iklim COP28 Digelar
Komunitas Kpop4Planet di Jakarta menyuarakan greenwashing menggunakan truk. Foto: PINUSI.COM/Ragil Dwisetya Utami

PINUSI.COM - Pada minggu pertama berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim COP28 di Dubai, penggemar K-pop, termasuk fanbase di UEA, mulai menyerukan pemimpin dunia dan perwakilan industri fesyen, berhenti menggunakan bahan bakar fosil, dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan dalam rantai pasok mereka. 

Aksi daring global di media sosial ini berlangsung beberapa hari sebelum pertemuan Piagam Industri Fesyen PBB untuk Aksi Iklim (UN Fashion Industry Charter for Climate Action) yang dijadwalkan di COP, dan akan dihadiri oleh para penandatangan piagam, serta perwakilan merek fesyen utama, termasuk grup industri mewah Perancis LVMH.


Piagam ini dirancang agar industri fesyen bersatu dan menciptakan rencana yang jelas untuk mencapai emisi nol bersih (net-zero emission) pada 2050, namun menurut Vogue Business, piagam tersebut belum berbuat banyak dalam menunjukkan aksi nyata.

 

Rumah fesyen mewah seperti Chanel dan Dior telah lama memiliki bintang K-pop untuk menjangkau pasar anak muda, terutama di Asia.


Namun, di saat adanya ancaman nyata Bumi akan mencapai titik didih global, para penggemar menginginkan industri fesyen berhenti menyembunyikan komitmen iklim lemah mereka di balik para bintang.

 

“Sebagai penggemar yang berbasis di UEA, di mana COP28 akan berlangsung, kami berharap dengan menyebarkan kesadaran tentang aksi iklim, kami dapat berkontribusi secara positif dan menginspirasi Carat (pengggemar Seventeen) lainnya dan penggemar K-pop untuk membicarakan isu iklim,” tutur Shia, pengurus fanbase Seventeen UEA, salah satu partisipan dalam aksi. 

 

Penggemar K-pop global melakukan aksi daring di Instagram, Twitter, dan TikTok, dengan menandai (tag/mention) perwakilan industri fesyen dan pemimpin dunia yang disatukan oleh Piagam Industri Fesyen PBB untuk Aksi Iklim, untuk mendengarkan suara generasi masa depan. 

 

Penggemar K-pop mengatakan, mereka terinspirasi dari inisiatif idol mereka, seperti pidato Seventeen di UNESCO Youth Forum dan terpilihnya Blackpink sebagai duta COP26 di tahun 2021.


Grup K-pop tersebut juga menerima penghargaan Anggota Orde Kerajaan Inggris atau Member of the Order of the British Empire (MBE) dari Raja Charles III, karena telah menyebarkan pesan lingkungan kepada audiens secara global. 

 

Aksi daring ini diorganisir oleh Kpop4Planet, platform iklim oleh penggemar, sebagai bagian dari kampanye ‘Unboxed: High Fashion, High Carbon’ untuk meminta rumah fesyen mewah seperti Chanel, Celine, Dior, dan Saint Laurent menetapkan target ambisius, dan mengambil aksi iklim nyata dengan beralih ke energi terbarukan sepenuhnya di 2030, termasuk di rantai pasok mereka.

 

Menurut laporan Kpop4Planet, yang memberikan peringkat kepada merek berdasarkan informasi umum, terkait target iklim dan emisi, keempat merek tersebut gagal dalam hal komitmen iklim dan investasi pada energi terbarukan untuk rantai pasok mereka. 

 

“Penggemar K-pop tidak hanya peduli dengan aktivitas idola mereka sebagai duta merek mewah, tetapi juga dengan masa depan bumi yang akan mereka wariskan."


"Ini saatnya bagi rumah fesyen mewah untuk berhenti melakukan greenwashing,” kata Dayeon Lee, juru kampanye Kpop4Planet di Korea Selatan. 

 

Sejak kampanye diluncurkan pada Bulan Agustus, petisi Kpop4Planet telah mengumpulkan tanda tangan lebih dari 11,700 penggemar K-pop dari 69 negara, termasuk Prancis, Amerika Serikat, Inggris, Korea Selatan, dan Indonesia.


Petisi tersebut dikirimkan sebagai bagian dari aksi protes truk internasional yang berlangsung selama Paris Fashion Week di Bulan September. Hingga saat ini, belum ada tanggapan dari merek tersebut, kecuali Saint Laurent. 

 

COP28 akan menandai lima tahun sejak merek dan produsen bergabung dengan Piagam Industri Fesyen PBB untuk Aksi Iklim.


Meskipun terdapat peningkatan sebesar 16% dalam melaporkan dampak iklim sejak 2020, hanya 45% penandatangan yang telah menetapkan target iklim publik yang diperlukan untuk menjaga pemanasan global di bawah 1,5°C, dan hanya 42% penandatangan yang telah menetapkan target 100% energi terbarukan dalam operasi mereka pada 2030.


Inilah sebabnya, pada COP28, para penandatangan harus menunjukkan komitmen iklim yang lebih ambisius dan kolaboratif untuk mencapai target piagam.

 

“COP28 adalah tempat yang tepat untuk mereka menunjukkan posisinya sebagai pemimpin industri fesyen, dengan mengambil aksi untuk lingkungan."


"Kami tidak akan berhenti sampai kami mendengar target pengurangan emisi absolut dari merek tersebut, serta rencana untuk beralih ke energi terbarukan,” beber Lee. (*)

Terkini

Arie Kriting Blokir Hasbil Mustaqim: Ini Alasannya
Arie Kriting Blokir Hasbil Mustaqim: Ini Alasannya
PinNews | 2 minutes ago
Spoler One Piece Chapter  1127, Sosok Pria Dengan Luka Bakar Keluar!
Spoler One Piece Chapter 1127, Sosok Pria Dengan Luka Bakar Keluar!
PinTertainment | 9 minutes ago
Resmi! "Pujaan Wanita" Rafael Struick Resmi Begabung Klub Asal Australia Brisbane Roar
Resmi! "Pujaan Wanita" Rafael Struick Resmi Begabung Klub Asal Australia Brisbane Roar
PinSport | an hour ago
Sinopsis Film Laura: Kisah Hidup Selebgram Laura Anna yang Menginspirasi
Sinopsis Film Laura: Kisah Hidup Selebgram Laura Anna yang Menginspirasi
PinTertainment | an hour ago
Polisi Tetapkan  Tersangka Pembunuhan Penjual Gorengan di Padang Pariaman
Polisi Tetapkan Tersangka Pembunuhan Penjual Gorengan di Padang Pariaman
PinNews | 3 hours ago
Mengenal Eko Agus Sugiharto: Wasit Kontroversial PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang Terkena Pukulan Pemain
Mengenal Eko Agus Sugiharto: Wasit Kontroversial PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang Terkena Pukulan Pemain
PinSport | 7 hours ago
Nikita Mirzani Laporkan Vadel Badjideh: Bawa Bukti Foto dan Video, Ancaman Penjara 5 Tahun
Nikita Mirzani Laporkan Vadel Badjideh: Bawa Bukti Foto dan Video, Ancaman Penjara 5 Tahun
PinTertainment | 7 hours ago
Kemacetan Parah di Puncak: Kendaraan Membludak hingga Tembus 150 Ribu, Melebihi Kapasitas Maksimal
Kemacetan Parah di Puncak: Kendaraan Membludak hingga Tembus 150 Ribu, Melebihi Kapasitas Maksimal
PinNews | 7 hours ago
Macet Parah di Puncak Bogor Telan Korban Jiwa, Ini Penjelasan Polisi
Macet Parah di Puncak Bogor Telan Korban Jiwa, Ini Penjelasan Polisi
PinNews | 7 hours ago
Insiden PON 2024 Aceh-Sumut: Wasit Dipukul Pemain, Ini Respon Erick Thohir
Insiden PON 2024 Aceh-Sumut: Wasit Dipukul Pemain, Ini Respon Erick Thohir
PinSport | 7 hours ago