PINUSI.COM - Polisi menyelesaikan penyelidikan terkait penemuan mayat bapak dan anak di Koja, Jakarta Utara. Jasad Hamka Rusdi, yang berusia 50 tahun, dan putranya, Abid Qhusayyi yang berumur 10 bulan, ditemukan dalam kondisi membusuk di rumah mereka di Jalan Bale Rakyat 5, Nomor 12, RT 6, RW 3, Kelurahan Tugu oleh sejumlah warga.
Menurut Kapolres Jakarta Utara, Komisaris Besar Gidion Arief Setyawan, setelah melakukan serangkaian investigasi di lokasi kejadian, memeriksa rekaman kamera pengawas, serta pemeriksaan DNA, tidak ditemukan adanya individu selain ayah, istri, dan kedua anaknya di rumah tersebut.
"Profil DNA yang ditemukan hanya sesuai dengan anggota keluarga inti yang terdiri dari empat orang: ayah, ibu, dan dua anaknya," Ujar Gidion dalam pernyataannya pada hari Jumat (15/12/2023).
Di dalam rumah itu, hanya tinggal satu keluarga, yakni Hamka Rusdi dengan istrinya, Nurhikmah Pujianti, dan kedua anaknya, yaitu Abid dan ADA yang berusia 2 tahun. Nurhikmah dan ADA ditemukan dalam kondisi lemas.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa Hamka meninggal pada (20/10/2023) karena sakit. "Korban meninggal akibat karena sakit," Ungkap nya. Sementara itu, Abid meninggal karena kekurangan makanan yang menyebabkan lambung kosong.
Gidion menjelaskan bahwa laporan awal mengenai luka di bagian bibir sebenarnya adalah hasil dari proses pembusukan. "Penampakan tersebut bukanlah luka, melainkan akibat proses pembusukan. Tengkoraknya juga masih dalam kondisi utuh dan penyebab kematiannya dianggap sebagai hal yang wajar, mungkin karena daya tahan tubuh anak yang tidak mencukupi," Imbuh nya.
Selain itu, dari hasil pemeriksaan, Nurhikmah pada saat kejadian tidak mampu meminta bantuan karena kondisi psikis nya.
"Setelah penyelidikan, kami menyimpulkan bahwa tidak ada bukti tindak pidana, dan dengan ini kami menutup penyelidikan ini," Kata nya.
Nurhikmah telah menjalani pemeriksaan kejiwaan oleh seorang psikolog forensik bernama Sistrianova. Dokter tersebut menyatakan bahwa Nurhikmah mengalami stress akut sebagai respons terhadap tekanan fisik dan mental yang diakibatkan oleh pengalaman traumatis dan ia didiagnosis mengalami Gangguan Stres Akut.
“Terlihat bahwa korban menunjukkan gejala Gangguan Stres Ekstrim,” Ucap Sistrianova.
Selain itu, kondisi lemah yang dialami Nurhikmah disebabkan oleh gangguan keseimbangan elektrolit, seperti rendahnya kadar natrium, kalium, dan klorin dalam tubuh serta anemia dengan kadar hemoglobin 7 miligram. "Dalam kondisi tersebut, seseorang tidak dapat melakukan kegiatan apapun," Lanjut nya. (*)