PINUSI.COM - Universitas Bellarmine di Kentucky, Amerika Serikat, meluncurkan program sertifikasi pendidikan ganja untuk kepentingan bisnis hingga kedokteran.
Universitas Bellarmine menjadi universitas pertama di wilayah Kentucky yang menawarkan jenis sertifikasi ganja ini.
Program sertifikasi pendidikan ganja ini meliputi industri bisnis, pertanian, hukum, dan kedokteran.
Program ini dilaksanakan hampir setahun setelah Kentucky mengesahkan undang-undang yang melegalkan ganja medis untuk pasien yang menderita penyakit parah. Undang-undang ini akan berlaku pada 2025.
Lewat pernyataan tertulis, program sertifikasi ini dibuka untuk umum, khususnya untuk pelayanan kesehatan, petani, dan profesional hukum yang tertarik pada tumbuhan ganja ini.
Melalui kemitraan antara Pusat Pendidikan Komunitas dan Profesional dan Green Flower, para calon yang ingin mengikuti program sertifikasi ganja ini dapat memilih empat kursus yang meliputi bisnis ganja, pertanian, dan budi daya, kepatuhan dan manajemen risiko, kesehatan, serta kedokteran.
Masing-masing pelatihan ini dilaksanakan secara virtual selama enam bulan.
Bagi siswa yang sudah menyelesaikan kelasnya, dapat memilih sertifikat yang paling sesuai dan diminati, serta mendapatkan kredensial digital terverifikasi dan keanggotaan berkelanjutan di jaringan perusahaan.
Sebuah laporan yang diterbitkan Forbes menyatakan, di negara bagian Amerika Serikat, terutama Kentucky, industri ganjanya meningkat dari tahun 2021 sampai 2022 sekitar 30%.
Wakil Presiden Universitas Bellarmine Bagian Urusan Akademik Doktor Mark Wiegand mengatakan, legalisasi ganja menjadi momen yang tepat untuk kepentingan riset dan industri.
“Dengan berkembangnya kerangka hukum dan peraturan untuk ganja di Kentucky, ini adalah waktu yang tepat bagi Bellarmine untuk menawarkan kepada Persemakmuran, serangkaian kursus komprehensif mengenai topik tersebut,” ucap Dr Mark Wiegand. (*)