PINUSI.COM - Pada sesi Asia Selasa (2/1/2024), harga emas menguat pada hari perdagangan pertama awal 2024.
Di divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 0,25% menjadi $2,077.05 per ons pada pukul 08.20 WIB, sementara emas spot juga naik 0,23 pada $2,067.76, menurut Investing.com.
Emas kemungkinan akan menemukan support di dekat $2,056.30 dan resistance di dekat $2,098.20.
Indeks dolar AS, yang mengukur kinerja dolar terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, stabil di 2,067.76.
Sebelumnya di pasar komoditas, minyak mentah Brent turun 0,14% menjadi $77,04 per barel dan emas turun 0,13% menjadi $2,062,98 per barel pada hari perdagangan terakhir tahun 2023.
Treasury AS naik, dengan imbal hasil Treasury 2 tahun turun menjadi 4,25% dan imbal hasil Treasury 10 tahun tetap tidak berubah di 3,88%.
Sementara, saham-saham Asia-Pasifik dibuka bervariasi pada Selasa (1 Februari) setelah hari raya. Hingga pukul 07.20 WIB, S&P/ASX 200 menguat 0,4%, KOSPI 200 flat, dan Nikkei 225 ditutup libur pasar.
Pasar AS akan tutup untuk hari libur pada hari Senin di akhir tahun 2023.
S&P 500 mengakhiri tahun 2023 dengan kenaikan 24%, hanya 0,6% di atas rekor Januari 2022.
Dow Jones Industrial Average naik 14%, melampaui 37,000 untuk pertama kalinya dan mencatat rekor tujuh penutupan tertinggi di hari-hari terakhir tahun 2023.
Nasdaq Composite melonjak 43%, didorong oleh kegilaan terhadap kecerdasan buatan dan saham-saham Teknologi Besar, menandai awal tahun yang merupakan tahun terbaiknya sejak tahun 2020.
Pasar Amerika Utara ditutup pada Senin untuk hari libur nasional. S&P 500 berakhir tahun lalu dengan kenaikan 24%, naik hanya 0,6% dari rekor Januari 2022.
Dow Jones Industrial Average naik 14% untuk pertama kalinya menjadi 37,000 dan mencatat rekor tujuh penutupan tertinggi di hari-hari terakhir tahun 2023.
Hype seputar kecerdasan buatan dan kecerdasan buatan telah membuat saham-saham Big Tech mendorong Nasdaq Composite melonjak 43%, tahun terbaiknya sejak 2020. (*)