PINUSI.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan stok cadangan beras di Indonesia tetap aman, meskipun musim panen mengalami kemunduran akibat fenomena El Nino.
Pernyataan ini dilontarkan Jokowi usai meninjau Pasar Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (02/01/2023).
Dalam keterangannya kepada awak media, Jokowi menyampaikan, pemerintah dapat mengendalikan stabilitas harga dengan memastikan stok Bulog tetap dalam kondisi baik.
"Kita bisa mengendalikan, karena stok Bulog saat ini juga sangat baik."
"Akhir tahun kemarin masih di angka 1,4 juta ton, dan ini akan masuk lagi untuk cadangan strategis agar betul-betul kita aman, karena memang panennya nanti akan mundur sedikit," ungkap Jokowi.
Meskipun harga beras di seluruh dunia mengalami kenaikan akibat perubahan iklim dan fenomena El Nino, Presiden menegaskan kenaikan harga beras di Indonesia tidak sebesar negara lain.
"Ada perubahan iklim, ada super El Nino, kemudian 22 negara setop tidak mengekspor berasnya, sehingga terjadi keguncangan harga beras, harga pangan di dunia."
"Semua, semua negara mengalami, tetapi negara kita kenaikannya tidak sedrastis negara-negara lain," terangnya.
Dalam kunjungannya ke pasar, Jokowi juga meninjau harga bahan pokok lainnya, khususnya cabai.
Meski sempat mengalami kenaikan yang signifikan, Presiden menyebut harga cabai di pasar tersebut sudah mengalami penurunan dari harga sebelumnya.
"Kemarin naik sangat tinggi, cabai rawit sampai Rp120 ribu saya lihat terakhir di Jakarta, sekarang sudah turun di sini jadi Rp70 ribu, sangat bagus saya kira, yang lain-lainnya sama. Cabai rawitnya sudah turun ke Rp70 ribu," bebernya.
Dengan langkah-langkah pengendalian harga beras dan pemantauan terhadap harga bahan pokok lainnya, Jokowi berharap dapat menjaga stabilitas ekonomi dan ketersediaan pangan di tengah tantangan kondisi iklim global.
Pemerintah terus berupaya melindungi kepentingan rakyat, dengan memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan harga yang terjangkau. (*)