PINUSI.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan rahasia utama Indonesia menjadi negara maju.
Ia mengatakan, asal Indonesia berdiri satu kali, maka berpeluang menjadi negara maju.
Rahasia utamanya adalah memanfaatkan bonus demografi yang diperkirakan akan diterima Indonesia pada 2030.
Ia mengatakan, tahun-tahun ini sangat kritis bagi Indonesia.
Ketika bonus demografi terjadi, struktur penduduk Indonesia akan didominasi oleh usia produktif atau usia kerja.
Peningkatan jumlah penduduk produktif diyakini akan menjadikan suatu negara menjadi maju.
"Biasanya sebuah negara kalau dapat bonus demografi, itu bisa melompatkan negara itu menjadi negara maju atau tidak."
"Diberikan kesempatan untuk melompat jadi negara maju atau tidak," ujar Jokowi saat meresmikan pembangunan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Rabu (3/1/2024).
Jokowi melanjutkan, pembangunan sumber daya manusia harus mampu mendukung dan menjadi kunci utama Indonesia melompat menjadi negara maju. Kara itu, kebutuhan talenta di masa depan harus diciptakan sekarang.
Jokowi mengatakan, jika tidak, Indonesia bisa kehilangan peluang menjadi negara maju. Menurutnya, peluang tersebut hanya ada satu kali.
"Kuncinya adalah pembangunan sumber daya manusia."
"Oleh sebab itu yang namanya future talent, kebutuhan talent mana yang harus kita dahulukan, sehingga kesempatan itu tidak hilang begitu saja. Kalau sudah hilang, cari opportunity seperti itu sudah sangat sulit," papar Jokowi.
Belajar dari Amerika Latin
Jokowi juga mengingatkan Indonesia agar tidak mengikuti jejak negara-negara Amerika Latin, yang gagal memanfaatkan bonus demografi untuk menjadi negara maju.
Ia mengatakan, sejak 1950-an hingga 1970-an, banyak negara Amerika Latin yang menjadi negara berkembang.
"Sudah 50 tahun, sudah 60 tahun mereka tetap jadi negara berkembang. Tidak bisa melompat jadi negara maju. Kenapa?"
"Karena tidak menggunakan kesempatan saat diberikan bonus demografi pada saat itu. Usia-usia produktif pada tahun itu," tegas Jokowi.
Ia kembali menegaskan agar semua pihak berhati-hati dan memperhatikan potensi manfaat bonus demografi.
Persiapan bonus demografi juga harus dilakukan bersama-sama oleh semua pihak.
"Saya sampaikan berhati-hati, kita semuanya harus hati-hati, karena ini kesempatan yang diberikan sekali dalam peradaban sebuah negara."
"Gerbangnya sudah kelihatan, tinggal buka dan ngisinya yang bener," beber Jokowi. (*)