PINUSI.COM - Dua pasangan calon presiden, Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud, mengeklaim sebagai sosok yang ideal untuk menggantikan Jokowi.
Persaingan ini terjadi untuk mendapatkan dukungan dari basis massa yang masih besar dan setia kepada Jokowi.
Walaupun Jokowi tidak pernah secara terbuka menyatakan dukungannya pada salah satu pasangan calon, banyak yang percaya Jokowi cenderung menginginkan kelanjutan kepemimpinannya melalui Prabowo Subianto.
Hal ini terlihat setelah Jokowi memberikan restu kepada putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.
Indikasi ini muncul setelah Jokowi menyampaikan keinginannya untuk menggandeng Ganjar dan Prabowo dalam pertemuan dengan pengurus Partai Gelora di Istana Bogor, pada awal Mei.
Meskipun rencana ini tidak terlaksana, kubu Ganjar Pranowo banyak yang mengeklaim Ganjar adalah sosok yang ideal sebagai penerus Presiden Jokowi.
Dalam respons terhadap survei Litbang Kompas yang menunjukkan keraguan pemilih Jokowi dan PDIP terkait pemilihan pada Pemilu 2024, politikus PDIP Aria Bima menyatakan, menjadi tanggung jawab partai untuk meyakinkan pemilih, penerus Jokowi bukan Prabowo, melainkan Ganjar-Mahfud.
Klaim serupa juga disampaikan oleh Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud MD, Yenny Wahid.
Ia menyebut Ganjar dianggap ideal sebagai penerus Jokowi, karena kesamaan agenda kunjungan antara Ganjar dan Jokowi.
Di sisi lain, sinyal dukungan terhadap Prabowo semakin kuat, setelah kelompok relawan Pro Jokowi mendukung Prabowo.
Hal ini diumumkan oleh Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi.
Prabowo juga menyampaikan pandangannya mengenai kesamaan visi dengan Jokowi dalam Konsolidasi Nasional Partai Gerindra pada Desember 2023. (*)