PINUSI.COM - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menegaskan komitmennya tidak menggunakan utang dalam membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Pada debat ketiga Pilpres 2024, Ganjar menyatakan prinsipnya dengan tegas: "No utang, no usang."
Ia menekankan pentingnya kebijakan yang mendorong transfer of technology dan memastikan alutsista yang dibeli, memiliki daya tahan serta tidak ketinggalan zaman.
Ganjar menjelaskan, pembelian alutsista dengan utang dapat menjadi ancaman serius.
Hal ini didasarkan pada pemahamannya yang diperdalam melalui buku 'Confessions of an Economic Hit Man' karya John Perkins.
"Utang bisa mematikan, terutama pada infrastruktur dengan risiko tinggi. Kita harus berhati-hati," tegasnya.
Ganjar menekankan perlunya perhitungan dan kehati-hatian dalam proses pembelian alutsista.
Ia mengingatkan, sejarah mencatat kolapsnya beberapa negara karena beban utang yang berlebihan.
"Kita harus bijak dalam mengelola ekonomi dan menghindari risiko terlalu banyak utang," tambahnya.
Ganjar menyatakan, untuk mendukung industri pertahanan dalam negeri, pemerintah perlu menguatkan sektor ini.
"Dengan memfokuskan pada pertumbuhan ekonomi, tata kelola yang baik, dan upaya antikorupsi, kita dapat membangun kekuatan dari dalam negeri tanpa harus bergantung pada utang," bebernya.
Pernyataan Ganjar mendapatkan tanggapan positif dari calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, yang menyatakan kesetujuannya.
"Saya banyak sependapat dengan Pak Ganjar. Saya bukan orang yang bermacam-macam. Apa yang saya katakan, itulah yang saya lakukan," kata Prabowo.
Dengan demikian, keduanya sepakat untuk mengedepankan prinsip kehati-hatian dan kemandirian dalam kebijakan pertahanan negara. (*)