PINUSI.COM - Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo pernah mengomentari pembatalan proyek kapal selam PT PAL dengan Korea Selatan (Korsel).
Ganjar menyatakan, pembatalan tersebut dilakukan oleh Menteri Pertahanan dan juga capres nomor 2, Prabowo Subianto.
"Ketika kita sedang melaksanakan pembuatan kapal selam, yang sebenarnya sudah dimulai oleh Bapak (Prabowo) melalui kerja sama dengan Korea Selatan, namun jika tidak salah, Bapak memutuskan membatalkannya."
"Mohon klarifikasi jika saya salah," ujar Ganjar dalam debat capres ketiga Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, yang diadakan pada Minggu (7/1/2024) di Istora Senayan, Jakarta Pusat.
Ganjar Pranowo menyampaikan hal tersebut dalam debat ketiga Pemilu Presiden atau Pilpres 2024.
Debat capres tersebut merupakan debat kedua dari serangkaian lima debat yang dijadwalkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebelum Pemilu Presiden 2024 pada 14 Februari mendatang.
Tema debat kali ini mencakup isu-isu pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.
Sebelumnya, Ganjar telah mengajukan pertanyaan kepada Prabowo mengenai prioritas pertahanan dalam negeri, apakah fokusnya adalah darat, laut, atau udara.
Menurut Ganjar, ancaman dari darat tidak signifikan, karena sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari laut.
Ia kemudian menjelaskan perlunya peningkatan dalam pertahanan laut, termasuk penggunaan sonar dan sensor.
"Peningkatan tersebut, Pak, seperti yang saya sampaikan sebelumnya."
"Mengapa pertumbuhan harus kuat, mengapa industri dalam negeri menjadi prioritas, bahkan saya menyebutkan tadi, tank dibuat di mana, agar kita dapat konsisten dalam perencanaan pembangunan," tutur Ganjar.
Dikutip dari Antaranews, Prasetia Nugraha, dosen Hubungan Internasional Universitas Paramadina menyatakan, Indonesia tidak membatalkan kemitraan pembuatan kapal selam dengan Korea Selatan pada 2021.
Meskipun begitu, Indonesia dihadapkan pada tuduhan meninggalkan perjanjian kerja sama untuk tiga kapal selam senilai 1,02 miliar dolar AS oleh Asian Military Review.
Hal ini dilakukan untuk beralih ke kapal selam jenis Scorpene yang diproduksi oleh Naval Group (Prancis).
Dengan serah terima satu kapal selam pada tahun 2021, dapat dianggap Indonesia tidak sepenuhnya membatalkan kontrak kerja sama yang telah ditandatangani pada 2019.
Menurut laporan dari situs Pal.co.id, PT PAL merupakan salah satu industri strategis yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang berfokus pada produksi alat utama sistem pertahanan Indonesia, terutama di bidang matra laut.
Keberadaannya memiliki peran yang penting dan strategis dalam mendukung pengembangan industri maritim nasional. (*)