PINUSI.COM - Al Jazeera kehilangan dua jurnalisnya pada 8 Januari 2024, akibat serangan rudal tentara Israel.
Akibat serangan tersebut, dua jurnalis itu tewas saat bertugas di sekitar Al Mawasi.
Dua jurnalis tersebut adalah Hamzah Dahdouh, putra tertua dari Kepala Biro Al Jazeera di Gaza, Wael Dahdouh; dan Mustafa Thuria.
Kedua jurnalis ini bertugas bersama satu rekan lainnya bernama Hazem Rajab, yang mengalami luka berat.
Israel disebut-sebut sengaja membidik para jurnalis muda tersebut, usai ketiganya mewawancara warga sipil yang kehilangan tempat tinggal karena pengeboman sebelumnya.
Wael yang kehilangan putra tertuanya, tampak pasrah namun tetap tenang.
Menurutnya, pada akhirnya, ia juga menjadi salah satu orang yang mengucapkan selamat tinggal untuk keluarganya yang meninggal atas serangan ini.
“Hamzah adalah segalanya bagiku, anak tertua, dia adalah jiwa jiwaku… ini adalah air mata perpisahan dan kehilangan, air mata kemanusiaan,” kata Wael.
Meski begitu, Wael tak lantas kehilangan semangatnya.
Ia berjanji tetap berjuang untuk Gaza sebagai seorang jurnalis, dan memberitakan fakta ke hadapan dunia.
Sebelum ini, Wael dan keluarganya, termasuk Hamzah, sudah mendapatkan serangan yang menyasar kediaman mereka.
Akibatnya, ibu Hamzah, Amna; saudara laki-lakinya, Mahmoud (15); saudara perempuannya, Sham (7); dan keponakannya, Adam (1), tewas seketika.
Keluarga yang tersisa tinggal di kamp pengungsian Nuseirat.
Namun, itu tak membuat Hamzah, sebelumnya, berkecil hati atas perjuangannya.
Hamzah dan ayahnya, sama-sama berkomitmen untuk berjuang.
Kantor Berita Al Jazeera mengutuk keras serangan yang menewaskan jurnalisnya untuk yang kesekian kalinya.
“Pembunuhan Mustafa dan Hamzah … ketika mereka sedang dalam perjalanan untuk melaksanakan tugas mereka di Jalur Gaza, menegaskan kembali perlunya mengambil tindakan hukum yang diperlukan segera terhadap pasukan pendudukan untuk melakukan hal tersebut. memastikan tidak ada impunitas,” begitu, keterangan Al Jazeera.
Berdasarkan laporan dari Jurnalis Palestina, sebanyak 102 jurnalis tewas dan 71 lainnya menjalani perawatan intensif akibat serangan Israel ke Gaza. (*)