PINUSI.COM - Administrasi Gandum Nasional mengatakan, bantuan pangan beras dari pemerintah menurunkan inflasi dan menurunkan harga beras.
Harga beras medium di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) saat ini Rp11.116 per kilogram (kg).
Arief Prasetyo Adi, Direktur Biro Gabah Nasional mengatakan, total persediaan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebanyak 31.277 ton.
Berdasarkan Panel Harga Pangan, rata-rata harga beras seluruh provinsi per 7 Januari 2024 adalah Rp13.240 per kilogram.
"Harga ini dapat dikatakan mulai merata dan tidak melambung semakin tinggi, jika dibandingkan terhadap harga rata-rata semua provinsi beras medium pada 1 Oktober 2023 yang tercatat pada Rp 13.220 per kg."
"Ada pun bantuan pangan beras tahap kedua saat itu mulai digulirkan kembali mulai 11 September 2023," jelas pihak Badan Pangan Nasional, Selasa (9/1/2024).
Informasi tersebut disampaikan pada Senin (8/1/2024), saat peninjauan penyaluran bantuan pangan beras bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di gudang Bulog Umbul Tengah di Desa Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Silang, Banten.
Ketika harga beras turun, bantuan pangan juga dipandang efektif dalam mengendalikan inflasi.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), laju inflasi (year-on-year) pada 2023 sebesar 2,61%, lebih rendah dibandingkan laju inflasi tahun sebelumnya sebesar 5,51%.
Penyediaan pangan bagi masyarakat berpendapatan rendah menjadi perhatian pemerintah, karena erat kaitannya dengan upaya pengendalian harga beras dan daya beli yang juga berdampak pada inflasi, kata Arif.
"Pagi ini Bapak Presiden Jokowi berkenan untuk mengecek stok Bulog di Serang."
"Beliau tadi menyampaikan total stok Bulog mencapai 1,3 juta ton."
"Stok ini dipakai untuk intervensi bantuan pangan dan pendistribusian SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan)."
"Semuanya untuk stabilisasi pangan, sehingga untuk periode Januari sampai Maret 2024 sudah langsung dijalankan bantuan pangan ini."
"Awal tahun ini, beliau keliling mulai dari Cilacap, Banyumas, Tegal, dan saat ini di Serang, untuk memastikan sasaran penerima bantuan pangan dan juga stok Bulog ini ada dan cukup," papar Arief.
Sejak bantuan pangan beras tahap pertama diluncurkan pada Januari hingga Maret 2023, laju inflasi beras mengalami penurunan dari 2,63% pada Februari 2023.
Lalu, turun menjadi 0,70% pada Maret 2023, menjadi 0,55% pada April 2023, dan 0,02% pada bulan berikutnya.
"Melihat dampak positif penurunan inflasi tersebut, bantuan pangan beras kembali digelontorkan pada September sampai November 2023 yang lalu, diperpanjang hingga Desember 2023 sesuai arahan Presiden Jokowi," jelas Arief.
Bantuan pangan dalam jumlah besar juga berhasil menurunkan inflasi, dengan inflasi nasional pada Desember 2023 sebesar 2,61% (year-on-year), turun dibandingkan pada November sebesar 2,86%.
Inflasi volatilitas juga turun dari 7,59% menjadi 6,73% (year-on-year). Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi paling besar adalah beras sebesar 0,53%.
Sepanjang 2023, pemerintah telah menyalurkan beras SPHP sebanyak 1,1 juta ton, dan beras bantuan pangan sebanyak 1,4 juta ton.
Dalam agenda penyaluran bantuan pangan beras kemarin, Presiden Joko Widodo memastikan penyaluran bantuan pangan beras tepat sasaran kepada masyarakat berpenghasilan rendah.
Dalam acara tersebut, pemerintah memberikan bantuan pangan beras kepada 1.000 KPM (Rumah Tangga Penerima Manfaat) di gudang Bulog Umbul Tengah di Desa Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten.
"Ini (penerima bantuan) baru atau campur? Karena kemarin (tahun 2023), kan dimulai September sampai Desember."
"Tapi ada pendaftar baru, sehingga di Januari ini bisa masuk untuk mendapatkan (bantuan pangan beras)."
"Jadi ini yang banyak yang baru ya. Sudah terima semuanya? Nanti Bapak Ibu akan dapat di Januari, Februari dan Maret. Dan nanti akan dilanjutkan hingga Juni dengan catatan APBN mencukupi," papar Jokowi.
Selain menjamin keselamatan penerima bantuan, Kepala Negara juga mengungkapkan stok beras Boulog aman.
"Sekarang stoknya 1,3 juta ton beras. Jadi untuk stabilitas memang kita harus memiliki stok di gudang-gudang Bulog."
"Agar kalau panen turun (mundur), Bulog bisa membantu menutup," papar Jokowi.
Maklum, harga beras saat ini masih berada di level Rp 11.000 hingga 13.000 per kilogram, lebih tinggi dari harga eceran maksimum.
Menurut Badan Gabah Nasional, HET beras ukuran sedang dipatok Rp 10.900 per kilogram. (*)
