PINUSI.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Jakarta International Coffee Conference (JICC) diharapkan dapat memperkuat pertumbuhan industri kopi Tanah Air.
Sandiaga menjelaskan, JICC yang berlangsung hingga 19 November 2023, merupakan afirmasi dalam menumbuhkan industri kopi Tanah Air yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
"Kopi Indonesia telah mendapatkan pengakuan secara global dan memiliki nilai industri yang tinggi," kata Sandiaga, Sabtu (18/11/2023).
Menurut Sandiaga, jumlah produksi biji kopi Indonesia rata-rata mencapai 800 ribu ton, yang menempatkan posisi Indonesia di empat besar dunia.
"Selain nilai produksinya yang tinggi, Indonesia dengan jenis kopi yang beragam memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan," ungkap Sandiaga.
Khususnya, lanjut dia, dari sisi pariwisata, yakni melalui pendekatan storynomics.
Artinya, ketika wisatawan menikmati sajian kopi khas Indonesia, mereka tidak hanya mendapatkan rasa kopi yang khas, akan tetapi juga cerita di balik kopi tersebut.
"Seperti, saat berbicara mengenai (kopi) Ciwidey yang sudah beberapa kali menjadi juara dunia."
"Nah, bagaimana caranya kita mengangkat cerita-cerita tentang dibalik kopi Indonesia," beber Sandiaga.
Dia juga berharap, JICC yang berlangsung di Gedung Sarinah, Jakarta ini dapat memperkuat potensi-potensi tersebut.
"Melalui Jakarta International Coffee Conference, kami ingin (industri) kopi nasional ini menjadi lebih berkualitas dan berkelanjutan," harapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Andhika Permata mengatakan, pihaknya mendukung penuh JICC 2023 sebagai salah satu bentuk sinergi pemerintah terhadap industri kopi Tanah Air.
Menurut Andhika, Indonesia sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia, menjadi salah satu faktor yang mendorong pemerintah mendukung pelaku industri kopi.
"Supaya tidak hanya berjaya di negeri sendiri, tapi juga mampu berkompetisi di kancah dunia," cetus Andhika. (*)