PINUSI.COM - Alaska Airlines memulai inspeksi awal terhadap 20 pesawat Boeing 737-9 MAX miliknya, menyusul insiden panel jendela lepas saat penerbangan.
Inspeksi yang dilakukan antara lain pengecekan sistem kendali dan kualitas pesawat produksi Boeing, serta peningkatan keselamatan kendali Boeing 737-9M Max.
Mengutip Reuters, Senin (15/1/2024), Alaska Airlines mengaku telah bertemu CEO Boeing Dave Calhoun, untuk membahas upaya produsen pesawat meningkatkan kualitas, dan memastikan pesawat yang dikirimkan memiliki komitmen kualitas yang baik.
Selain maskapai penerbangan, Badan Penerbangan Federal AS (FAA) juga akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, setelah panel jendela pesawat Boeing 737-9 Max lepas saat penerbangan.
Pesawat saat ini tidak dibolehkan terbang. Inspeksi akan memakan waktu cukup lama sebelum pesawat diizinkan terbang kembali.
FAA pada Hari Jumat memperpanjang larangan terbang pesawat Boeing 737 MAX 9 tanpa batas waktu.
Hal ini untuk memperdalam inspeksi keselamatan dan mengumumkan akan memperkuat pengawasan terhadap Boeing.
Pesawat Alaska Airlines yang membawa 177 orang di dalamnya melakukan pendaratan darurat di Oregon, AS. Penyebabnya, salah satu panel jendela terlepas di udara, sesaat setelah pesawat lepas landas.
Mengutip laporan AFP, Sabtu (13/1/2024), pesawat dengan nomor penerbangan 1282 itu, lepas landas dari Bandara Internasional Portland sekitar pukul 17.00 waktu setempat, Jumat (12/1/2024) sore. Beberapa saat kemudian, pesawat terbang kembali ke bandara setelah terjadi insiden di udara.
"Setelah awak melaporkan adanya masalah tekanan udara," sebut Otoritas Penerbangan Federal AS atau FAA dalam pernyataan via media sosial X.
Menurut situs pelacakan penerbangan FlightAware, pesawat Alaska Airlines yang terlibat dalam kecelakaan di udara adalah Boeing 737 Max 9.
Konon pesawat tersebut hendak terbang menuju Ontario, California, dan akhirnya mendarat kembali di Bandara Internasional Portland sekitar pukul 20.00, beberapa menit setelah lepas landas. (*)