PINUSI.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong santripreneur meningkatkan kemampuan ekonomi digital di lingkungan pondok pesantren.
Hal ini, kata Sandiaga, sejalan dengan pesan Wakil Presiden Maruf Amin, agar santripreneur mampu meningkatkan inovasi dan memanfaatkan teknologi digital dalam pengembangan wirausaha syariah.
"Kita memiliki 6,45 juta lebih UMKM yang saat ini tarafnya mikro dan ultra mikro."
"Jadi arahan Bapak Wapes yakni agar penggunaan ekonomi digital ditingkatkan," kata Sandiaga di Jakarta.
Sandiaga menjelaskan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mempunyai program prioritas dalam pengembangan santripreneur.
Program ini, kata Sandiaga, adalah 'go digital,' yaitu program Santri Digitalpreneur Indonesia, sebagai wadah bagi santri untuk meningkatkan kapasitas dan skill melalui sejumlah pelatihan yang terukur dan tepat sasaran.
"Para peserta akan menerima pelatihan materi dasar, berdiskusi, serta serangkaian praktik yang akan membuat para santri memahami materi secara komprehensif," terangnya.
Selain itu, materi pelatihan Santri Digitalpreneur akan diberikan oleh para profesional yang memang berkompeten di bidang kreatif dan digital serta animasi.
"Kami menggagas bersama Pak Kiai, santri digitalpreneur ini, di mana para santri akan dibantu naik kelas, sehingga UMKM yang terkoneksi menjadi seorang entrepreneur akan mencapai 7 persen di tahun 2035."
"Dan 12 persen di tahun 2045. Karena syarat menjadi negara maju ini adalah kita bisa memiliki jumlah entrepreneur dari jumlah populasi sekitar di atas 7 persen," bebernya.
Sandiaga juga menilai, para santri bisa menangkap peluang di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Kami melihat dari ekonomi kreatif, pariwisata, dan kuliner ini sangat terbuka peluangnya untuk para santri."
"Sehingga, para santri bisa menjadi pengusaha-pengusaha andal di masa depan," papar Sandiaga. (*)