PINUSI.COM - Calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan menanggapi beberapa hasil survei elektabilitas, seperti dari Indonesia Political Opinion (IPO), yang menunjukkan pasangan Anies-Muhaimin Iskandar (AMIN) menyalip elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Anies mengatakan, hasil survei itu sebagai bukti semakin banyak masyarakat menginginkan perubahan terjadi usai Pilpres 2024 digelar.
“Soal survei-survei itu kami meyakini bahwa makin hari makin banyak masyarakat yang menyadari bahwa kita ini memerlukan perubahan,” kata Anies di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).
Anies pun meminta awak media menanyakan langsung bagaimana nasib yang dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat hari ini.
Jika masyarakat merasakan kondisi yang semakin berat, Anies juga meminta awak media menanyakan apakah mereka menginginkan perubahan atau tidak.
“Kondisinya ringan atau berat? Kkalau kondisinya berat mau diteruskan?"
"Kalau tidak mau diteruskan, maka kita perlu perubahan,” ujar Anies.
Anies mengaku sudah lama mengusung konsep perubahan. Namun, saat itu banyak pihak yang mempertanyakan konsep perubahan yang ia usung.
“Ketika tahun lalu kita berbicara perubahan, banyak yang tanya apa yang mau diubah?"
"Sekarang kita lihat bagaimana lapangan pekerjaan, bagaimana kebutuhan pokok, bagaimana biaya pendidikan, bagaimana biaya kesehatan,” beber Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku tak bisa menyelesaikan tiap permasalahan yang hari ini masih terjadi.
Meski demikian, Anies mengeklaim bakal selalu berupaya menghadirkan perubahan jika berhasil menjadi presiden di 2024.
“Kami menjanjikan perubahan, kami akan melakukan perubahan, dan itulah yang kita akan terus menerus diikhtiarkan,” ucap Anies.
Sebelumnya, survei terbaru IPO periode November 2023 menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan berada di posisi kedua.
Prabowo Subianto masih kokoh di posisi pertama, sementara Ganjar Pranowo berada di posisi buncit.
Elektabilitas Anies baru kali ini berada di posisi kedua, setelah berdasarkan hasil lembaga survei sebelumnya kerap berada di posisi buncit.
"Prabowo Subianto 37,5 persen, disusul Anies Baswedan 32,7 persen, dan Ganjar Pranowo 28,3 persen," ungkap Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (20/11/2023).
Survei ini dilakukan pada 10-17 November 2023 terhadap 1.400 responden, dengan metode multistage random sampling dan margin of error kurang lebih 2,50 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (*)