PINUSI.COM - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melepas KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992, yang membawa bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina, kemarin.
Namun, Mesir sebagai pihak penerima, belum memberikan izin kepada kapal rumah sakit tersebut, untuk tinggal lebih lama, guna memberikan pelayanan kepada warga sipil.
Prabowo menyatakan, masyarakat perlu memahami, perang yang melanda Gaza merupakan konflik besar yang telah menimbulkan ribuan kematian, dan menghancurkan ratusan ribu tempat tinggal.
"Kita harus memahami tekanan yang dihadapi oleh pemerintah di sana," ujar Prabowo kepada awak media di Kolinlamil, Jakarta Utara, Kamis (18/1/2024).
Prabowo menjelaskan, Pemerintah Mesir khawatir warga Palestina yang diusir dari kampung halamannya akan menyeberang ke Mesir, sehingga mereka khawatir kapal tersebut dapat menjadi tempat pelarian pengungsi.
Meskipun demikian, Prabowo menyatakan pihaknya terus melakukan negosiasi dengan Pemerintah Mesir.
"Sekarang kami sedang bernegosiasi mengenai pengiriman rumah sakit lapangan, tentu saja ini harus melibatkan semua pihak di sana," kata calon presiden nomor urut 2 tersebut.
Pelepasan KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 dilakukan di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara, Kamis (18/1/2024).
Kapal ini membawa bantuan kemanusiaan untuk korban konflik di Gaza, Palestina, dengan rute perjalanan Jakarta - Belawan - Al Arish - Jeddah - Batam, dan kembali lagi ke Jakarta.
Total waktu pelayaran hingga kembali ke Tanah Air, ditargetkan mencapai sekitar 52 hari perjalanan.
Sebelumnya, Indonesia telah mengirimkan dua tahap bantuan kemanusiaan untuk Palestina, yang dilepas oleh Presiden Joko Widodo pada 5 dan 20 November 2023, di Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma.
Prabowo sebelumnya telah mengusulkan pengiriman kapal bantu rumah sakit untuk Palestina, namun otoritas Mesir meminta menahan bantuan tersebut, karena banyak kapal yang telah berlabuh untuk mengirimkan bantuan. (*)