PINUSI.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno meluncurkan Karisma Event Nusantara (KEN) 2024 yang bertajuk Budaya Indonesia Panggung Dunia, di Taman Mini Indonesia (TMII), Sabtu (27/11/2024).
Sandiaga ingin mengadakan 110 event berkualitas yang terangkum dalam KEN, sepanjang 2024.
Ia berharap event tersebut dapat meningkatkan perekonomian nasional, dan memberikan multiplier effect kepada masyarakat.
“Alhamdulillah, kembali kita luncurkan KEN 2024 yang akan menampilkan 110 event unggulan yang telah dikurasi, dari 252 event usulan Dinas Pariwisata Provinsi se-Indonesia,” ujarnya, dikutip dari laman Kemenparekraf, Selasa (30/1/2024).
Dalam event KEN 2024 ini, Sandiaga juga mengharapkan penyajian kegiatan menarik seperti musik, budaya, seni karnaval, hingga kuliner, yang bisa meningkatkan pergerakan wisatawan nusantara dan wisatawan wancanegara.
Penyelenggaran KEN 2023, menurut Sandiaga, telah berkontribusi terhadap peningkatan nilai produksi barang dan jasa di Indonesia yang mencapai Rp212,2 miliar, serta PDB indonesia yang mencapai Rp198,6 miliar.
“Targetnya tahun ini terdapat peningkatan pergerakan ekonomi hingga bisa mencapai 20-25 persen dari tahun lalu."
"Dan harapannya juga ikut menopang 1,2 miliar sampai 1,5 miliar pergerakan wisnus di 2024,” katanya.
Sandiaga juga mengatakan, berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini event-event di KEN terselenggara secara merata sepanjang tahun, sehingga tidak menumpuk di akhir tahun.
“Pekan depan sudah ada event di Solo, Jawa Tengah, yaitu Grebeg Sudiro, dan ini akan terus bergulir di tempat lain, seperti festival Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat, dan beberapa festival-festival yang akan diselenggarakan sepanjang tahun."
"Sehingga wisatawan juga bisa mudah dalam menentukan tanggal untuk hadir di acara KEN,” jelasnya.
Ia juga menekankan, tidak hanya event saja yang ditonjolkan, namun pemberdayaan UMKM dan kuliner-kuliner andalan juga akan ditampilkan kepada wisatawan.
“Zona Kuliner ini paling tinggi peminatnya, dan berdasarkan data, 63 persen wisatawan itu berkunjung ke suatu daerah untuk berburu kuliner."
"Untuk itu, di setiap KEN harus ada zona kuliner untuk memperkenalkan kuliner-kuliner terbaik di daerahnya kepada wisatawan,” papar Sandiaga. (*)