PINUSI.COM - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono ogah memberikan sanksi kepada Lurah Ancol Saud Maruli Malik, yang diduga kerap menghina petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dengan sebutan miskin.
Alih-alih memberi hukuman, Heru justru membela anak buahnya itu.
Ia menyebut, ada kekeliruan informasi dari pemberitaan yang selama ini beredar.
“Enggak (akan ditegur). Beritanya harus diluruskan, ada pemberitaan yang kurang pas gitu,” ucapnya di Balai Kota Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Meski demikian, Heru tak menerangkan lebih detail perihal kesalahan pemberitaan yang disebutnya itu.
Ia hanya menyebut, dirinya sudah meminta Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim untuk menyelesaikan masalah ini.
“Saya sudah kontak Pak Wali Kota untuk komunikasi yang baik. Tanya Pak Wali (detail masalahnya),” ujarnya.
Sebelumnya, puluhan petugas PPSU Kelurahan Ancol melakukan aksi banting sapu di Jalan Lodan Raya, Jakarta Utara.
Mereka melakukan aksi mogok kerja sebagai bentuk protes terhadap sang lurah yang kerap menghina dengan sebutan miskin.
Hinaan tersebut acap kali dilontarkan saat sang lurah memimpin apel.
Salah satu petugas PPSU mengaku sakit hati lantaran dibilang miskin oleh sang lurah lantaran tak memiliki sepeda motor.
Para petugas PPSU ini menuntut sang lurah minta maaf dan memperbaiki sikapnya. (*)