PINUSI.COM - Tersiar kabar pemerintah akan menyetop anggaran beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk sementara.
Namun, yang diberhentikan bukan programnya, melainkan alokasi anggarannya.
Rumor ini pun menjadi perbincangan hangat di media sosial.
LPDP merupakan salah satu beasiswa dari pemerintah bagi orang orang terpilih, untuk memasuki perguruan tinggi utama di seluruh dunia.
Pihak yang beruntung akan mendapatkan dukungan finansial penuh selama menjalani masa studinya di luar negeri.
Namun, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, yang diberhentikan bukan program LPDP-nya, melainkan alokasi anggarannya.
Hal tersebut lantaran LPDP punya anggaran mencapai Rp150 triliun yang belum terpakai, dan anggaran ini akan dialihkan ke beberapa pos pendidikan.
Hal ini pun masih rencana, karena perlu banyak pertimbangan agar tidak salah mengambil tindakan.
"Sudah kita tinjau apa harus diteruskan (alokasi) LPDP itu dengan jumlah yang sudah hampir Rp150 triliun itu."
"Jadi mungkin kita setop dulu," tutur Muhadjir.
Muhadjir menjelaskan, pemerintah telah mengalokasikan 20 persen APBN untuk sektor pendidikan.
Dari situlah diambil sekitar Rp20 triliun untuk anggaran dana beasiswa LPDP.
"Tiap tahun dari 20 persen anggaran pendidikan itu disisihkan sekitar Rp20 triliun di dalam dana abadi."
"Sekarang numpuk sekitar Rp136 triliun," ungkap Muhadjir.
Ia menambahkan, dana LPDP untuk riset, beasiswa lain, serta peningkatan pendidikan perguruan tinggi, akan dialihkan alokasinya untuk pengembangan program vokasi.
"Kan kita juga fokus ke vokasi ya, periode pertama kan revitalisasi SMK, sekarang naik ke politeknik."
"Kemudian S2 applied science akan fokus ke sana untuk siapkan angkatan kerja yang kompatibel dengan perkembangan dan perubahan lapangan kerja," terangnya. (*)