PINUSI.COM - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan berjanji bakal membuat daycare atau tempat penitipan anak di setiap tempat tempat kerja, jika terpilih menjadi presiden.
Anies menilai dengan adanya daycare, penitipan anak, serta ruang laktasi, para pekerja atau buruh perempuan dapat bekerja sambil merawat serta mengasuh anak.
Hal ini ia sampaikan dalam kegiatan Desak Anies bertajuk Perempuan, Lingkungan Hidup, dan Agraria.
"Ini adalah masalah sudah menahun diselesaikan saja, jadi apa yang bisa dilakukan?"
"Kita harus membangun daycare, tempat penitipan dan ruang laktasi yang berkualitas."
"Dan ini bentuk dukungan kepada perempuan yang bekerja, agar dia tetapi bisa bekerja sambil merawat dan mengasuh anak-anaknya," tutur Anies Baswedan.
Menurut Anies, rencana pembangunan daycare dan ruang laktasi ini sebelumnya sudah ia lakukan saat menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
"Kami membuat daycare di lokasi yang paling strategis di kementerian di gedung utama, dan dibuat dengan standarnya harus daycare terabit di Indonesia."
"Supaya siapapun membuat daycare terbaik di Indonesia, supaya siapapun membuat daycare tinggal datang ke kementerian untuk menyaksikan contoh daycare terbaik," bebernya.
Namun, kebijakan yang sudah terealisasi ini justru digusur, Anies pun menyayangkan dan tidak mengetahui alasannya digusur.
Anies mempersilakan ke audiens untuk bertanya kapada penggusur, tetapi dirinya menyatakan baginya pendidikan amatlah penting, terutama pendidikan usia dini.
"Usia dini salah satunya adalah daycare di usia awal sebelum mereka masuk PAUD," ucapnya.
Setidaknya Anies telah membangun 32 daycare di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saat dirinya menjabat Gubernur Jakarta.
"Kalau bapak ibu masuk gedung utama Balkot di lantai paling dasar, sebelah kiri itu ada daycare untuk karyawan perempuan yang punya bayi dan anak kecil, dan ada ruang lakstasi di dalam situ," paparnya.
Meskipun sudah membangun daycare tersebut, dirinya tidak mengetahui keadaannya saat ini, apakah mesih ada atau tidak.
"Saya enggak tahu masih ada atau tidak. Tapi teman-teman sekalian, kalau ini dikerjakan, itu bukan hal baru gara-gara urusan pilpres."
"Ini adalah melanjutkan yang sudah dikerjakan di tingkat nasional," imbuhnya. (*)