PINUSI.COM - Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin mengaku kecolongan dengan maraknya aksi tawuran di ibu kota, beberapa hari terakhir.
Petugas di lapangan pun kerap dikelabui oleh para remaja tanggung.
“Mereka tahu Satpol PP lagi enggak ada, ayo pergi (tawuran),” ucapnya saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Rabu (31/1/2024).
Anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono ini mengeklaim, pihaknya sudah berupaya maksimal mengantisipasi tawuran.
Patroli hingga malam hari pun sudah dilakukan. Namun, kelompok remaja yang kerap tawuran itu cukup lihai dan menunggu hingga petugas Satpol PP pergi.
“Patroli rutin itu tetap berjalan ya,” ujarnya.
Meski belakangan ini marak tawuran, Arifin membantah situasi dan kondisi Jakarta disebut tidak aman.
Ia pun minta masyarakat tak khawatir.
“Kok bisa bilang Jakarta enggak aman? Kalau enggak aman kita takut dong tinggal di Jakarta,” tuturnya.
Untuk mengantisipasi tawuran, Arifin mengajak masyarakat turut terlibat dalam menjaga keamanan di lingkungannya masing-masing.
Ia juga berpesan kepada para orang tua untuk mengawasi dan menjaga anaknya.
“Tawuran itu bukan tanggung jawab satuan keamanan, baik itu polisi ataupun Satpol PP saja, tapi semua punya tanggung jawab, para orang tua, remaja, semuanya,” kata Arifin.
Pada Minggu (28/1/2023) lalu, dalam sehari tawuran pecah di tiga lokasi berbeda, yaitu di kawasan Palmerah, Pasar Rebo, dan di depan Mal Bassura.
Aksi tawuran pertama terjadi di Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Minggu dini hari.
Dua kelompok remaja saling serang hingga timbul korban luka parah.
Seorang remaja berinisial DS (18) mengalami luka cukup parah hingga tangan kananya putus.
Kemudian, aksi tawuran juga terjadi di depan Mal Bassura, Jakarta Timur, pada Minggu pagi.
Dalam aksi ini, lima petugas kepolisian mengalami luka-luka akibat terkena lemparan batu saat hendak membubarkan massa.
Aksi tawuran antar-remaja juga terjadi di kawasan Palmerah, Jakarta Barat pada Minggu malam. Tawuran dipicu aksi saling ejek dua kelompok remaja. (*)