PINUSI.COM - Gen Z dikenal sebagai generasi yang menyukai hal serba instan, ekspresif, dan mahir teknologi.
Sayangnya, generasi ini disebut masih minim literasi terkait finansial, yang membuat mereka belum terbiasa mengatur keuangan dan cenderung boros.
Salah satu dampak dari mudahnya teknologi, adalah memunculkan strategi marketing dengan tawaran promo di berbagai platform. Hal ini membuat mereka terkadang membeli produk yang sebenarnya tidak diperlukan.
BACA LAINNYA: 5 Ide Padu Padankan Outfit, Enggak Bikin Mati Gaya
Belajar mengelola keuangan sejak dini sangat penting untuk dilakukan, tidak terkecuali bagi Gen Z.
Dengan belajar mengelola keuangan, maka akan terbiasa bijak dalam hal finansial, dan mengurangi masalah keuangan di masa depan.
Catat pemasukan dan pengeluaran
Mencatat pemasukan dan pengeluaran setiap bulan adalah hal penting. Hal ini akan membantu mengetahui berapa banyak uang yang akan dibelanjakan dan ditabung.
Jika tidak ingin mencatat secara manual, bisa menggunakan berbagai aplikasi pengelolaan keuangan di smartphone.
Ingat prinsip kebutuhan dan keinginan
Kebutuhan adalah segala produk yang penting dan dibutuhkan untuk menjalani kehidupan. Sedangkan keinginan adalah segala hal yang dianggap butuh, padahal tidak.
Terkadang, keinginan yang justru diprioritaskan oleh Gen Z adalah prinsip YOLO, You Only Live Once, alias kamu hidup hanya sekali.
BACA LAINNYA: 5 Cara Sederhana Bangun Personal Grooming yang Elegan
Memiliki tujuan dan rencana keuangan yang jelas
Memiliki tujuan dan rencana keuangan yang jelas, akan memudahkan rencana finansial, sehingga bisa membagi proporsi keuangan dengan metode 50:30:20 dari pemasukan setiap bulan.
Rinciannya, 50 persen untuk biaya hidup sehari-hari dalam satu bulan, 30 persen untuk tabungan, investasi dan kebutuhan finansial lainnya, dan 20 persen untuk kebutuhan konsumtif.
Memiliki dana darurat
Dana simpanan atau dana darurat ini biasanya harus dimiliki sebanyak enam kali total pengeluaran dalam satu bulan untuk single, dan 12 kali total pengeluaran dalam satu bulan untuk pasangan yang sudah menikah dan belum memiliki tanggungan.
Total dana darurat yang dibutuhkan setiap orang akan berbeda, tergantung banyaknya pengeluaran dan jumlah orang yang harus ditanggung. (*)
Editor: Yaspen Martinus