PINUSI.COM - Pertamina meraih peringkat risiko ESG 22.1 dari Lembaga ESG Rating Sustainalytics. Peringkat Risiko ESG (environment, social, and good governance) itu menempatkan Pertamina di peringkat 2 secara global.
Dirut Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya berkomitmen mendukung pemerintah dalam pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
"Sampai akhir tahun kemarin Pertamina mampu mengurangi 31% emisi, ini melebihi target nasional 2022, targetnya 29%," ungkap Nicke, dikutip dari CNBCIndonesia, Kamis (22/06/23).
BACA LAINNYA: APBN 2024 Bakal Dimanfaatkan untuk Atasi Dampak Perubahan Iklim
"Dengan pencapaian ini, Pertamina menduduki rangking 2 dunia. Ini tentu jadi tantangan," ujarnya.
Nicke menyebut pihaknya akan terus tetap menggenjot produksi migas untuk ketahanan energi nasional, namun dengan catatan tetap menjalankan aktivitas bisnis dalam kaidah green operation.
Peringkat Risiko ESG oleh Sustainalytics mengukur eksposur perusahaan terhadap risiko ESG yang material bagi industri.
BACA LAINNYA: Program untuk Atasi Dampak Perubahan Iklim Bakal Dibiayai APBN
Lalu, seberapa naik perusahaan mengelola risiko tersebut, dan memberikan ukuran kuantitatif yang dapat dibandingkan di semua industri.
Sustainalytics menilai aktivitas Pertamina di bidang eksplorasi, produksi, serta pengolahan minyak, gas, dan petrokimia memiliki risiko tinggi.
Namun, pengelolaan risiko yang dilakukan Pertamina dipandang kuat, terutama terkait Land Use and Biodiversity, Human Capital, dan Occupational Health dan Safety. (*)
Editor: Yaspen Martinus