PINUSI.COM - UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang berada di kawasan ASEAN saat ini menampung 35-97 persen tenaga kerja serta berkontribusi 35-69 persen PDB (Produk Domestik Bruto) di masing-masing negara. Maka dari itu, Menkeu Sri Mulyani menilai UMKM mempunyai peran besar dalam pertumbuhan ekonomi ASEAN.
Dilansir dari Kemenkeu.go.id, dalam kegiatan High-Level Dialogue Sri Mulyani menyebut UMKM diharuskan untuk bisa beradaptasi dan mengintegrasikannya ke dalam ekonomi digital. Bahkan saat ini ekonomi digital telah menjadi game changer bagi perekonomian di beberapa negara.
BACA LAINNYA : Menaker Minta Pengusaha Bayarkan THR Paling Telat 7 Hari Sebelum Idulfitri dan Tak Boleh Dicicil
Meski begitu, indeks inklusi dalam beberapa negara di ASEAN masih terbilang rendah. Maka dari itu, Menkeu Sri Mulyani menegaskan betapa pentingnya untuk melakukan langkah strategis dengan menggencarkan inklusi serta literasi finansial sekaligus mengakselerasi keuangan digital bagi UMKM.
Tidak hanya itu, inklusi dan literasi finansial bagi UMKM memiliki manfaat untuk mengembangkan kapasitas bisnis dan akses pasar yang lebih luas. Salah satunya adalah digitalisasi bentuk pembayaran elektronik yang akan sangat mempengaruhi UMKM tersebut.
Meski, digitalisasi tidak akan bisa terlepas dari segala risiko yang menyertainya. Sehingga, perlu adanya kerangka bauran kebijakan supaya bisa berjalan dengan optimal, mudah di akses, aman, serta menguntungkan.
Editor: Cipto Aldi