PINUSI.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, kebijakan fiskal 2024 difokuskan untuk mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Berbagai aspek harus bekerja keras agar Indonesia tetap maju, seperti sumber daya manusia (SDM), harapan hidup, pengangguran, stunting, pendidikan, kesehatan, industri manufaktur, hingga infrastruktur.
Hal itu dipaparkan oleh Sri Mulyani, saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Senin (5/6/2023).
BACA LAINNYA: Sri Mulyani Bilang KBLBB Tempatkan Indonesia di Posisi Strategis Geopolitik
Kebijakan fiskal digunakan untuk mengendalikan volatilitas serta kenaikan harga.
Pemerintah juga menggunakan alokasi anggaran dan mendistribusikannya untuk menghilangkan kemiskinan, supaya pertumbuhan ekonomi bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat.
Kemenkeu.go.id melansir, Sri Mulyani juga menyatakan stunting harus terus menjadi fokus, karena bisa mempengaruhi kualitas SDM Indonesia. Perbaikan iklim investasi juga harus terus dilakukan.
BACA LAINNYA : Mengenal Transaksi Repurchase Agreement dan Manfaatnya
Pemerintah terus menjaga keberlangsungan APBN agar tetap stabil dengan berbagai upaya, di antaranya mobilisasi pendapatan, penguatan kualitas belanja, pembiayaan inovatif dan sustainable, serta penguatan daya tahan serta mitigasi risiko yang kolaboratif.
Melalui instrumen APBN, pemerintah akan terus menopang, sehingga nantinya permasalahan ekonomi global dan geopolitik tidak langsung menyenggol perekonomian Indonesia. (*)
Editor: Yaspen Martinus