PINUSI.COM - Pemerintah mendorong kemajuan perekonomian digital di Indonesia. Namun, ada tantangan yang harus dihadapi.
Noor Faisal Achmad, Direktur Pengelolaan Kas Negara Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan mengungkapkan, tantangan pertama adalah mindset alias pola pikir.
Lantaran, masih ada sebagian orang yang ingin melakukan pembayaran dengan langsung bertemu teller.
BACA LAINNYA: Sri Mulyani Berbagi Pengalaman Kelola Krisis dengan Menteri Keuangan Fiji
Padahal, di zaman yang sudah bisa dikatakan modern ini, pembayaran bisa dilakukan secara online dan tidak harus ke bank.
Meski begitu, saat pandemi Covid-19 lalu, pola pikir seperti itu sudah mulai berkurang. Karena, semua orang dipaksa harus melakukan segala sesuatu secara online, termasuk transaksi pembayaran.
Noor Faisal Achmad menilai pola pikir ini bisa saja terjadi dengan tidak terlalu signifikan, yaitu dengan melakukan kerja sama antara perbankan dengan non-perbankan.
BACA LAINNYA: Bertemu Gubernur JBIC di Incheon, Sri Mulyani Bahas Ini
Tantangan kedua adalah adanya limit pembayaran pada transaksi digital. Hal ini membuat orang yang ingin membayar tagihan secara online dalam jumlah besar, sedikit kesulitan.
Maka, tidak heran masih banyak orang masih memilih melakukan transaksi dengan datang langsung ke bank. (*)