Presiden Joko Widodo menolak keras wacana tiga periode
PINUSI.COM – Tak sedikit orang yang membicarakan tentang penambahan masa jabatan. Namun, Presiden Joko Widodo secara jelas dan lugas menjelaskan bahwa ia menolak keras wacana tentang perpanjangan masa jabatan jadi tiga periode Pada Maret 2021 lalu.
Said Salahudin, Sekertaris Jenderal Partai DPP Keadilan dan Persatuan (PKP) mengatakan bahwa partainya tersebut menghimbau semua pendukung pemerintah untuk ikut mengambil keputusan menolak wacana tiga periode tersebut.
Ia menyarankan agar partai politik pendukung harus berani mengambil keputusan. Hilangkan tindak kebimbangan, hal ini harus terlaksana agar nantinya masyarakat tidak pusing karena melihat banyak elit politik yang kebingungan.
“Parpol-parpol pendukung harus berani bersuara, jangan lagi mengayun dalam menyampaikan sikap politik. Perlu ada ketegasan agar tidak muncul ambiguitas yang membuat rakyat menjadi bingung,” jelas Salahudin.
Selanjutnya, ia pun juga mengatakan bahwa melaksanakan perancangan amandemen UUD 1945 saat mendekati pelaksanaan pemilu karena menurut politik hal ini sangat tidak sensibel. Seharusnya, kegiatan ini dapat terlaksana setelah pemilu 2024.
Dalam penjelasannya, Salahudin menjelaskan, seharusnya perkataan Presiden Joko Widodo tyang menolak wacana perpanjangan masa jabatan menjadi tiga periode tersebut seharusnya menjadi alasan kuat untuk mematahkan isu yang berkeliaran.
“Jadi, parpol dan relawan pendukung pemerintah semestinya memiliki kepekaan terhadap sinyal yang dikirimkan oleh Istana. Hal itu harus dibaca sebagai kemauan politik presiden. Itu kehendak yang kuat dan sejati dari presiden,” kata Salahudin.
Adapun mengapa isu perpanjangan masa jabatan tersebut muncul hingga saat itu karena ada pihak yang sedang mencari muka. Kemudian, ada oknum yang sedang mempermainkan wajah. Dan terakhir, ingin menjerumuskan presiden.
Secara garis besar, inti dari penuturan presiden tak memperpanjang menjadi tiga periode tersebut menurut PKP adalah karena ia sangat bertekat menjaga amanat reformasi dan ingin konsisten memperkuat sistem pemerintahan.
(boy)