PINUSI.COM - Keterisian pasien Covid-19 varian Omicron di Rumah Sakit terus meningkat. Masyarakat diharapkan jangan menganggap remeh varian Omicron.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, gejala Omicron memang ringan. Tapi penyebarannya jauh lebih masif dibandingkan dengan varian lain.
"Ternyata tidak sedikit ada penularan transmisi lokal. Kami minta hati-hati.
Gejala ringan tapi tidak boleh dianggap enteng," kata Riza di Jakarta, Selasa (18/1/2022) kemarin .
Dengan penyebaran Omicron yang kian meluas, Riza meminta masyarakat untuk tidak kendur menerapkan protokol kesehatan.
"Temuan kasus Omicron yang semakin intens berbanding lurus dengan grafik kasus aktif Covid-19 di Jakarta yang terus mengarah ke atas," jelasnya.
Peningkatan kasus diikuti dengan data tingkat keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di Jakarta.
"Kami melihat data ada peningkatan BOR. Dari 3.579 yang tersedia, terpakai 677 atau 19 persen, ada peningkatan dari hari ke hari," tambah Riza.
Begitu juga tempat tidur ICU khusus untuk pasien Covid-19. Meski tidak naik signifikan, Riza menyebut penambahan keterisian satu persen bisa jadi alarm untuk Jakarta.
"ICU sedikit peningkatannya ya, dari empat persen beberapa hari lalu (kini) naik ke lima persen," tutur Riza.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengandalkan vaksinasi Covid-19 sebagai proteksi agar tidak terjadi lonjakan angka kasus kematian dan mengurangi keterisian.
Per 16 Januari 2022, Jakarta sudah menyuntikan sekitar 143.020 vaksinasi booster untuk tenaga kesehatan dan warga kelompok prioritas, seperti usia lanjut dan penderita komorbid.
"Nakes sudah 74.020 dan non-tenaga kesehatan 69.000," kata Riza merincikan.
Sedangkan untuk vaksinasi umum dosis pertama di Jakarta sudah mencapai 12.053.033 penerima, dengan rincian 70 persen ber-KTP DKI Jakarta dan 30 persen KTP luar DKI Jakarta.
Untuk dosis yang kedua mencapai 9.369.114 penerima dengan proporsi 71 persen ber-KTP DKI dan 29 persen KTP luar DKI Jakarta.
Riza berharap, masyarakat berperan penting mendukung program vaksinasi booster. Kelompok rentan seperti lansia dan penderita komorbid untuk segera melakukan vaksinasi booster.
"Jadi mari untuk kakek nenek kita yang belum, segera kita bantu daftarkan dan antarkan untuk dapat vaksinasi (booster)," tutup Riza.