search:
|
PinTertainment

Lukisan Abstrak, Aliran Seni Lukis Paling Digandrungi

Senin, 08 Feb 2021 20:13 WIB
Lukisan Abstrak, Aliran Seni Lukis Paling Digandrungi

lukisan abstrak rupanya aliran yang paling banyak dikagumi oleh pegiat seni lukis tanah air

PINUSI.COM - Lukisan abstrak, menampilkan wujud yang tidak realis atau natural. Kerap tidak menampilkan rupa yang kita kenali sebagai rupa benda atau objek yang kita lihat dalam kenyataan sehari-hari.

Ada beberapa aliran lukisan abstrak ini, salah satunya aliran kubisme atau Cubism Art.. Kubisme adalah sebuah gerakan seni avant-garde abad ke-20 oleh Pablo Picasso dan Georges Braque.

Gerakan seni ini membuat revolusi dalam lukisan dan pahatan Eropa, dan menginspirasi gerakan sejenis dalam musik dan sastra. Cabang pertama kubisme, yaitu Kubisme Analitis, adalah gerakan seni radikal dan berpengaruh yang muncul antara 1907 dan 1911 di Prancis. Pada fase kedua, Kubisme Sintetis, gerakan ini menyebar dan masih ada sampai sekitar tahun 1919, ketika gerakan Surealisme mulai masyarakat kenal.

Dalam karya seni kubisme, benda dipecahkan, dianalisis, dan diatur kembali dalam bentuk abstrak, sehingga seniman menampilkan subjek dari berbagai sudut pandang untuk menjelaskan subjek dalam konteks yang lebih besar.

Kadang permukaan bersilangan dalam sudut acak, sehingga menghapus kedalaman lukisan yang jelas. Latar dan objek menembus satu sama lain untuk membentuk ruang ambigu dangkal yang menjadi salah satu karakteristik khusus dari kubisme.

Banyak Artisan di Indonesia yang mengagumi Cubism Art, salah satunya Aji Dewa Mahendra, asal bekasi. Dalam tajuk Let’s Talk About Life pada event Tanaya Coffee di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (6/2/2021).

Pihak penyelenggara menjelaskan, event ini merujuk keresahan para seniman dan pegiat seni di Bekasi yang ingin karyanya terpublikasikan. “Yang saya lihat sebenarnya untuk di Bekasi ini banyak orang-orang yang emang punya potensi besar bidang seni, sehingga kita buat event ini”, ujar Abil, penanggung jawab acara di Tanaya Coffee.



Editor: Cipto Aldi

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook