Pertumbuhan ekonomi harus capai target, pemerintah perlu berhati-hati dalam melangkah
PINUSI.COM - Pertumbuhan ekonomi yang pemerintah targetkan pada tahun ini mengundang komentar Rizal Taufikurahman, Kepala Center of Macroeconomics and Finance, Institute for Development of Economics and Finance.
Besaran target mencapai 5,5 persen dia pandang mampu pemerintah capai asalkan fokus dan jeli dalam memilah langkah-langkah kebijakan mana yang harus didahului. Dalam sebuah konferensi pers virtual, Rizal menjelaskan pembenahan pertama adalah sektor keuangan.
Menurutnya, dengan memperkuat peran sektor keuangan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Dalam mewujudkannya, memerlukan efektivitas kerja, utamanya terkait percepatan realisasi kebijakan pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang menyasar pada pemberian insentif UMKM. "Kemudian juga insentif terhadap corporate, dan lagi-lagi itu harus tepat sasaran, dan tentu ini ada kaitan dengan database dan juga ketepatan dari data si penerima itu," kata dia.
Akan tetapi, tutur Rizal, tindakan tersebut perlu dukungan dari Bank Indonesia dengan cara meninjau kembali besaran suku bunga acuan, yang saat ini di level 3,75 persen, yang mungkin bisa turun ke angka 3 persen. Begitu juga dengan suku bunga kredit konsumsi.
Langkah selanjutnya, kata dia, pemerintah perlu melakukan pengetatan soal penanganan pandemi Covid-19. Pasalnya sumber dari kontraksi pertumbuhan ekonomi dan tidak efektifnya kebijakan moneter dalam transmisi sektor riil, adalah kondisi pandemi. Kemudian, pemerintah juga perlu mempertimbangkan untuk mengoptimalkan uang yang beredar di masyarakat, harus lebih terukur dan tepat sasaran.
"Kemudian terakhir adalah sinergitas dan harmonisasi kebijakan fiskal dan moneter, serta bauran kebijakan, dan monitoring. Kita berharap bisa mencapai target di APBN 2021," tandas dia mengakhiri komentar.