PINUSI.COM – OJK, Otoritas Jasa Keuangan, turut bersinergi demi mensukseskan kebijakan pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19. Ada pun kontribusinya melalui sektor otomotif serta sektor UMKM dan konsumsi.
Di sektor otomotif, OJK membantu dalam hal penurunan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko dan penetapan uang muka kredit kendaraan bermotor. Sedangkan di sektor UMKM dan konsumsi, OJK menjalin komunikasi ke para pelaku industri perbankan untuk urusan peningkatan pertumbuhan kredit.
Demikian yang Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso sampaikan dalam acara dialog bersama pimpinan perbankan, di Kantor OJK, baru-baru ini. "Kita harus fokus, UMKM jadi prioritas, khususnya di daerah karena pertumbuhan ini bukan saja di kota tapi di daerah," katanya.
OJK memandang, dengan industri perbankan yang mau melakukan percepatan penyaluran kredit pada kuartal pertama tahun ini, akan berdampat terhadap kelanjutan tren pertumbuhan kredit yang terjadi pada kuartal empat tahun 2020.
Wimboh berkomitmen, dia bersama jajarannya akan terus mengawal upaya perbankan menyalurkan kredit sesuai rencana bisnis bank (RBB) sebesar 7,13 persen pada 2021. "Pertumbuhan kredit di RBB 7,13 persen. Kami berikan arahan ke masyarakat menjadi sekitar 7,5 persen plus minus 1. Itu jadi acuan kita bersama dan kita akan sering bertemu membahas rencana bisnis ini. Kami bersama pemerintah terus mengkaji kebijakan apa lagi yang bisa kami lakukan," kata Wimboh.
Kebijakan ini mendapat respon positif dari para pelaku industri, salah satunya seperti yang Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) Sunarso, sampaikan. Dia menyambut baik kebijakan restrukturisasi kredit yang sudah ada perpanjangan hingga Maret 2022. "Policy respon ini sangat tepat. Kami menyambut baik," katanya.
Senada, Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan optimistis kondisi perekonomian nasional akan membaik mengingat pada kuartal empat 2020 kredit perbankan sudah positif dan dia berharap pada tahun ini semakin tumbuh dengan adanya vaksin Covid-19. (*)