Kepala BKPM klaim aspal Buton mampu pasok separuh kebutuhan konsumsi nasional, jika dikelola baik.
PINUSI.COM – Kepala BKPM, Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia dalam jumpa pers pada Minggu (28/2/2021) mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini sedang kecanduan aspal impor, alias belum bisa berhenti mengimpor aspal.
Jumpa pers yang digelar di sela-sela kunjungan Bahlil ke Buton Sulawesi Tenggara untuk menyerahkan insentif libur bayar pajak, ke PT Kartika Rima Abadi. Bahlil sebut jumlah aspal impor Indonesia mencapai jutaan ton.
Dia berharap insentif tersebut bisa membantu pihak PT Kartika Rima Abadi dalam menghasilkan 500 ribu ton aspal . "Indonesia sampai dengan sekarang masih mengimpor kurang lebih sekitar 1,3 juta ton aspal," kata Kepala BKPM, Bahlil dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube BKPM, Minggu (28/2/2021).
Bahlil menyinggung hasil alam melimpah yang dimiliki pulau Buton adalah aspal Buton. Menurutnya butuh perbaikan di sisi pengelolaannya, serta mengingatkan bahwa kehadiran pabrik aspal berkelas internasional juga tidak kalah penting.
"Di Pulau Buton terdapat sumber daya alam kita yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda yang namanya aspal Buton, namun harus diakui pengelolaannya belum dilakukan secara baik.," tutur dia.
Dia menegaskan adanya pabrik sekelas itu, bisa diharapkan mampu menyuplasi kebutuhan aspal nasional. "Bahwa hari ini yang kita resmikan dan kita memberikan tax holiday itu baru kapasitas 100 ribu per tahun. Tetapi dalam rencana investasi 2024 sudah mencapai 500 ribu ton per tahun. Artinya kebutuhan konsumsi nasional 50 persen sudah bisa menghasilkan dari sini," tuntasnya.