2.193 startup dengan 5 unicorn dan 1 decacorn, berpotensi menyumbang 133 miliar dolar AS bagi PDB Indonesia tahun 2025
PINUSI.COM – 2.193 perusahaan startup, dimiliki Indonesia, di antaranya terdapat 5 unicorn, 1 decacorn. Ini adalah sumber daya sekaligus modal yang baik untuk hadapi era industri 4.0 dan ekonomi digital. Hal ini, kerap dibanggakan Presiden Joko Widodo di hadapan negara-negara lain.
Dalam pembukaan Hannover Messe 2021 Digital Edition, Jokowi—sapaan Presiden—memamerkan hal tersebut kala menyampaikan sambutannya. Banyak pemimpin negara, salah satunya Kanselir Jerman Angela Merkel, hadir di acara pameran teknologi industri terbesar di dunia itu.
Dengan penuh rasa bangga, Jokowi bangga dengan posisi Indonesia yang terbilang strategis mengingat kedudukannya sebagai negara urutan kelima, yang memiliki startup terbanyak di dunia. Dia mengklaim Indonesia adalah negara tercepat dalam hal ekonomi digital dan industri 4.0 di kawasan Asia Tenggara.
"Ekonomi digital dan industri 4.0 Indonesia tercepat di Asia Tenggara. Indonesia memiliki startup sekitar 2.193, kelima terbesar di dunia. Indonesia memiliki 5 unicorn dan Indonesia bahkan telah memiliki 1 decacorn," terang Jokowi dilansir dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (12/4/2021).
Prediksi Jokowi, jika industri 4.0 terus dikembangkan, maka tepat di usia satu abad atau pada tahun 2045 kelak, menjadi tahun emas bagi Indonesia. Jokowi juga optimistis, industri digital akan berkontribusi pada PDB Indonesia sekitar 133 miliar dolar Amerika Serikat (AS) di 2025.
Keyakinan Jokowi berdasar jumlah pengguna internet di tanah air. total ada 185 juta penduduk Indonesia yang telah memiliki akses internet. "Kemajuan industri 4.0 akan menjadikan Indonesia top 10 economy global di tahun 2030," tutur dia.
Di kesempatan itu, dia juga turut menyampaikan rasa senangnya, karena untuk kedua kalinya Indonesia menjadi mitra Hannover Messe, setelah 26 tahun lamanya. Jokowi menilai, tema yang diusung pada gelaran tahun ini, sangat relevan dengan situasi pandemi Covid-19.
"Di masa pandemi transformasi teknologi khususnya teknologi digital semakin penting. Transformasi teknologi yang menciptakan momentum, bukan saja membawa dunia keluar dari pandemi namun sekaligus melakukan lompatan besar ke depan," ujar Jokowi.