search:
|
PinNews

1.055 Hektare Sawah di Indramayu Kembangkan Padi Organik

Jumat, 28 Jun 2024 19:00 WIB
1.055 Hektare Sawah di Indramayu Kembangkan Padi Organik

Ilustrasi persawahan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Foto via Facebook


PINUSI.COM, JAKARTA - 1.055 hektare sawah di Indramayu, Jawa Barat jadi contoh penanaman padi organik. Lahannya bebas dari pupuk dan pestisida kimia.

"Ini merupakan salah satu kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan), yang memilih Kabupaten Indramayu sebagai daerah percontohan," kata Bupati Indramayu Nina Agustina, Jumat (28/6).

Persawahan ini terletak di dua kecamatan. 1.000 hektare di Widasari dan sisanya di Jatibarang.

Dengan penerapan pola tanam organik, kata Nina, produksi padi di lahan tersebut berhasil ditingkatkan. Dari semula sekitar 6 ton per hektare kini menjadi 10 ton.

"Hasil panen terakhir terjadi peningkatan. Sehingga hal ini makin meningkatkan pendapatan petani dan berdampak pada kesejahteraan mereka," tuturnya.

Pengembangan pertanian organik ini digadang bisa mengubah kebiasaan lama petani di Indramayu. Di mana selama ini masih menggunakan pupuk kimia.

Peralihan kebiasaan ini disebut-sebut sangat menguntungkan petani. Karena biaya produksi jadi lebih murah, namun hasilnya meningkat. Bahkan harga jual beras organik cukup menjanjikan.

Nina memastikan mereka akan terus memberikan dukungan dari segi kebijakan dan program. Agar petani bisa beralih menerapkan sistem organik di lahan sawah mereka.

Biar tahu saja. Lahan baku sawah di Indramayu luasnya mencapai 125.442 hektare. Potensial untuk pertanian organik.

"Ke depan, pengembangan pertanian organik tidak hanya di Kecamatan Widasari. Tetapi juga dikembangkan di kecamatan lainnya," ucap Nina.

Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Jawa Barat Rustan Massinai memberi penjelasan tambahan. Bahwa Indramayu masih mempertahankan statusnya sebagai salah satu daerah penghasil padi terbesar di Indonesia.

"Berdasarkan hasil penelitian, para petani yang lahan sawahnya menggunakan sistem organik ternyata mampu meningkatkan hasil produksinya. Harga jualnya juga mahal karena padi organik lebih menyehatkan," tutupnya.



Editor: Fahriadi Nur

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook