PINUSI.COM - Banyak pasangan yang bermimpi memiliki bayi kembar, karena dinilai unik dan bisa memberikan kebahagiaan lebih.

Kehamilan kembar bisa terjadi ketika ada sel telur yang dibuahi sperma membelah menjadi dua embrio terpisah, atau ada dua sel telur yang dibuahi oleh sperma.

Jika Anda ingin meningkatkan peluang hamil bayi kembar, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan, yaitu:

BACA LAINNYA: Ingin Diet Tanpa Stress? Ikuti 5 Tips Jaga Nafsu Makan ala Dokter Dion Haryadi

Konsumsi Susu

Wanita yang mengonsumsi susu cenderung meningkatkan peluang menghasilkan anak kembar, dibandingkan wanita yang tidak mengonsumsinya.

Diperkirakan hormon pertumbuhan yang ada dalam susu dapat meningkatkan peluang memiliki anak kembar.

Gary Steinman, dokter di Long Island Jewish Medical Center, New York, mengatakan, hormon pertumbuhan sapi yang digunakan untuk meningkatkan produksi susu dan daging sapi, juga berpotensi meningkatkan peluang hamil bayi kembar.

Konsumsi Ubi

Ubi, terutama yang tumbuh secara liar, dapat merangsang ovarium yang memicu pelepasan lebih dari satu sel telur saat ovulasi.

Hentikan Pil KB

Ketika berhenti minum obat KB, tubuh Anda membutuhkan waktu untuk menemukan ritme alaminya.

Satu laporan studi menyatakan, ada kemungkinan hamil anak kembar dalam waktu satu tahun setelah menghentikan kontrasepsi oral.

Konsumsi Makanan Kaya Seng untuk pria

konsumsi seng juga bisa meningkatkan peluang hamil kembar pada pasangannya.

Seng dikenal untuk meningkatkan tingkat sperma, yang meningkatkan kemungkinan membuahi lebih dari satu sel telur. Makanan kaya seng antara lain biji labu, domba, kacang hijau, dan yogurt.

Gunakan Posisi Seks Tertentu

Ada beberapa posisi seks yang membantu meningkatkan peluang hamil bayi kembar.

Doggy style, misalnya, posisi ini membuat leher rahim mudah didekati sehingga meningkatkan peluang wanita hamil bayi kembar.

Anda juga bisa mempraktikan posisi misionaris untuk membantu sperma memasuki sel telur lebih mudah, yang berpotensi besar meningkatkan peluang hamil bayi kembar. (*)

Editor: Yaspen Martinus