search:
|
PinTertainment

Memori Manusia yang Menarik: Mandela Effect dan Fenomenanya

Suneni/ Rabu, 25 Okt 2023 23:00 WIB
Memori Manusia yang Menarik: Mandela Effect dan Fenomenanya

Fenomena "Mandala Effect" Pertama kali dicetuskan oleh oleh Fiona Broom pada tahun 2009 (Foto: Nelson Mandela University)


PINUSI.COM- Apakah kamu pernah merasa yakin tentang sesuatu, hanya untuk kemudian menemukan bahwa apa yang kamu ingat tidak sesuai dengan kenyataan? Itulah salah satu fenomena menarik yang dikenal sebagai "Mandela Effect." Mari kita menjelajahi mengapa fenomena ini terjadi dan mengapa memori manusia seringkali tidak 100% akurat.

Apa Itu Mandela Effect?

Fenomena ini pertama kali dikenal sebagai "Mandela Effect" pada tahun 2009 oleh Fiona Broom. Nama fenomena ini berasal dari salah satu contoh yang menarik: banyak orang secara salah ingat bahwa mantan presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, meninggal di penjara pada tahun 1980-an, padahal kenyataannya, Nelson Mandela hidup hingga tahun 2013.

Contoh yang Menarik

Pikachu Tail Mystery: Can You Spot The Real Colour In This Pokemon  Illusion? - News18

Mengenai karakter fiksi, apakah kamu tahu warna buntut Pikachu? Banyak orang mengingatnya dengan ujung berwarna hitam, tetapi buntut Pikachu sebenarnya berwarna kuning tanpa ujung hitam. Hal ini merupakan contoh nyata bagaimana memori kita bisa "bermain" dengan kita.

The Top 5 Mandela Effect Examples Explained | by Jeremiah Walker | Vlipsy

Di dunia permainan, Monopoly Man adalah salah satu karakter yang paling dikenal, dan banyak orang yakin bahwa dia memakai kacamata. Namun, dalam kenyataannya, karakter ini tidak memiliki kacamata. Mengapa demikian?

Mengapa Memori Bisa Salah?

Memori manusia adalah sesuatu yang kompleks. Salah satu alasan utama mengapa kita bisa salah mengingat adalah bahwa memori kita rentan terhadap pengaruh eksternal. Informasi yang kita terima dari orang lain, media, atau lingkungan kita dapat memengaruhi bagaimana kita mengingat suatu peristiwa.

Selain itu, konfabulasi adalah fenomena yang umum terjadi. Ini terjadi ketika kita menciptakan ingatan palsu untuk mengisi celah dalam ingatan kita. Contohnya, seseorang yang tidak tahu banyak tentang Nelson Mandela mungkin secara tidak sengaja menciptakan ingatan palsu bahwa Mandela meninggal di penjara, meskipun itu tidak benar.

Dalam era internet, kita menghadapi tantangan baru. Informasi palsu dapat menyebar dengan cepat di media sosial, dan seringkali orang lebih cenderung mempercayainya sebelum melakukan verifikasi yang tepat. Penelitian telah menunjukkan bahwa berita palsu dan rumor sering kali lebih viral daripada berita yang benar.

Memahami Mandela Effect adalah pengingat yang kuat akan kerentanan memori manusia terhadap pengaruh eksternal. Ini juga merupakan panggilan untuk lebih kritis dalam menilai informasi yang kita terima, dan untuk selalu mencari konfirmasi sebelum kita mempercayai sesuatu sepenuhnya. Memori kita mungkin tidak selalu akurat, tetapi kesadaran akan fenomena ini dapat membantu kita menjadi pembaca dan penonton yang lebih cerdas. (*)



Editor: Cipto Aldi
Penulis: Suneni

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook